1. Hasil tes kit ini hanya untuk referensi dokter dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya dasar diagnosis dan pengobatan klinis.Penatalaksanaan klinis pasien harus dipertimbangkan dalam konteks gejala/tanda, riwayat kesehatan, pemeriksaan laboratorium lain, dan respons terhadap pengobatan.
2. Pengumpulan sampel dan pemrosesan sampel memiliki dampak yang lebih besar dalam pendeteksian patogen, dan hasil tes yang negatif tidak mengesampingkan kemungkinan infeksi virus.
3. Karena keterbatasan metodologi tes berbasis antigen, sensitivitas analitik metode imunokromatografi umumnya lebih rendah dibandingkan tes berbasis asam nukleat.Oleh karena itu, penyedia tes harus lebih memperhatikan hasil negatif dan membuat penilaian komprehensif berdasarkan hasil tes lainnya.Disarankan agar hasil negatif pada pasien yang dicurigai diperiksa dengan tes asam nukleat atau identifikasi kultur virus.
4. Apabila hasil tes kit positif, disarankan untuk menggabungkan hasil metode lain (seperti pencitraan PCR dan CT) untuk konfirmasi lebih lanjut, dan berkonsultasi dengan lembaga pencegahan kesehatan masyarakat setempat untuk pengobatan.
5. Analisis kemungkinan hasil negatif palsu.
(i) Pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan sampel yang tidak tepat, serta titer virus yang rendah dalam sampel dapat menyebabkan hasil negatif palsu.
(ii) Jenis sampel optimal dan waktu pengambilan sampel optimal setelah infeksi (puncak titer virus) belum divalidasi, oleh karena itu, pengambilan sampel ganda di beberapa lokasi pada pasien yang sama dapat menghindari hasil negatif palsu.
